BLOGGING,  Holiday,  INFO,  personal life of mndalicious,  Photograph,  Restaurant Recommendation,  Traveling,  Travelling,  Wisata

Menyibak Eksotisme Coban Kromo

Hayooo siapa yang suka wisata dan main-main di air terjun? Kali ini aku mau berbagi cerita jalan-jalan lagi nih. Cerita tentang wisata air terjun tapi agak sedikit berbeda dengan air terjun kebanyakan. Air terjun yang berada di Tulungagung Jawa Timur ini bernama Coban Kromo. Coban Kromo termasuk wisata yang lagi hits di kalangan masyarakat Tulungagung. Aku pertama tahu tempat ini waktu nonton acara My Trip My Adventure dan akhirnya ngidam kesana.


Dulu masyarakat Tulungagung menyebut air terjun ini, Coban. Coban memang berarti air terjun. Tetapi kemudian diberi nama Coban Kromo. Coban Kromo yang berada di Dusun Jambu, Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat ini punya akses yang tergolong mudah, bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua. Kalau dari pusat kota Tulungagung jaraknya sekitar 12 km. Arahnya menuju jalur Campurdarat dan cari saja Desa Pelem. Tempat wisata ini melewati perkampungan warga. Biaya parkirnya sebesar Rp. 5.000 kalau nggak salah, aku lupa hehe dan kita bisa memarkir kendaraan di rumah warga yang memang dijadikan tempat parkir pengunjung. Kalau biaya masuk ke Coban Kromo sebesar Rp. 5.000

Dua spot yang aku datangi di Coban Kromo ini adalah Air Terjun Kaliso dan Luweng. Yang pertama aku datangi adalah Luweng. Kalau dalam bahasa Jawa, Luweng itu bisa berarti sumur yang dalam. Untuk mencapai Luweng harus berjalan menanjak melewati jalan setapak dengan tanah bebatuan yang dikelilingi pepohonan. Agak bahaya kalau nggak hati-hati, karena juga melewati tebing yang agak curam dan licin. Tapi pemandangannya sekelilingnya sangat asri. Pepohonan yang hijau dan gunung yang terlihat dari sini.




Suara gemericik air yang menandakan spot yang dituju sudah dekat. Akhirnya sampai juga di Luweng. Rasa penasaran akan penampakannya karena nonton My Trip My Adventure akhirnya terpuaskan juga. Nggak sabar buat langsung main air di Luweng.




    






Air yang mengalir melalui tebing yang tidak begitu tinggi kemudian jatuh ke sebuah lubang besar. Lubang yang menampung airnya seperti sumur ini aku jadi berfikir akan infinty swimming pool. Tapi di sini ada larangan untuk berenang karena lumayan dalam. Airnya sejuk dan dingin banget. Diminum juga bisa, karena asalnya benar-benar dari pegunungan. Aku pun minum airnya dan rasanya segaaaar.

Walaupun waktu itu matahari lumayan terik, tapi semilir angin yang sejuk dan airnya yang dingin nggak menghalangi untuk berlama-lama main air.





  

Pengunjung Coban Kromo pada hari itu juga lumayan ramai. Ada beberapa rombongan anak sekolah yang masih mengenakan seragam datang kesitu. Hmm… Pasti mereka pulang sekolah langsung kesitu, mengingat jaraknya yang dekat dengan sekolahan dan perkampungan warga. 


Oh iya… Waktu lagi asik-asiknya main air, ternyata ada crew dari JTV Kediri (Jawa Timur TV dari Kediri) yang lagi liputan untuk acara Pesona Wisata dan mereka meminta untuk melakukan sedikit wawancara tentang kesan-kesan berkunjung ke Coban Kromo.

Cuplikan liputannya bisa lihat di Instagram aku. Klik aja link ini :
dan

Setelah puas main air, kami pun melanjutkan perjalanan ke spot kedua yaitu Air Terjun Kaliso. Sama seperti tadi, harus melewati jalan setapak dengan tanah bebatuan lagi.




Air Terjun Kaliso ini mempunyai ketinggian sekitar 25 meter. Berdiri di bawah jatuhnya air terjun segar banget rasanya. Seperti melakukan pijat punggung pakai air waktu airnya menimpa badan :p




Karena makin lama matahari pun makin terik dan perut keroncongan, aku memutuskan untuk turun, ganti baju dan makan. Di tempat wisata Coban Kromo belum ada toilet umum, tapi disediakan kamar mandi atau toilet punya warga setempat yang menyediakan tempat parkir.

Karena sudah sangat lapar, akhirnya aku makan dulu di sebuah warung yang ada di bawah dan memutuskan nanti saja ganti bajunya. Karena dari warung itu menuju ke tempat parkir dan toilet harus jalan kaki dulu. Yaah daripada keburu lapar.


Nah… Ada sedikit cerita lucu waktu aku beristirahat di warung itu. Ada empat orang anak sekolah yang juga ada di situ. Ternyata mereka kasak-kusuk ngelihatin aku makan. Setelah aku selesai makan, salah satu dari mereka nanya, “Mbaknya dari mana?”

trus mereka bilang “Mbak rambutnya bagus, boleh foto bareng nggak?”



Setelah foto-foto kami ngobrol-ngobrol ngalor ngidul. Mereka sekolah di salah satu SMP dekat Coban Kromo. Mereka datang ke Coban Kromo pulang sekolah dan masih pakai seragam. Aku langsung inget rombongan anak-anak yang ketemu waktu di atas. Apa tadi ketemu mereka ya? Sampai kemudian sepupuku bilang kalau ternyata tadi kita ketemu mereka di air terjun di atas. Haha dia hapal wajah mereka ya, aku aja nggak ngeh.
Mereka lucu-lucu banget deh, ada yang tanya sudah menikah apa belum, suaminya yang mana, kok bisa tahu Coban Kromo, di Tulungagung stay di mana sampai ngomongin warna rambut. Hahaha. Belajar yang rajin dan sekolah yang pinter ya adik-adiiiik.


Nah, itu dia pengalamanku mengunjungi Coban Kromo yang eksotis. Kalau kamu bagaimana? Apakah tertarik untuk menyibak eksotisme-nya Coban Kromo?

Tentunya kita tetap harus menjaga kebersihan dan kelestariannya agar tempat-tempat wisata di Indonesia tetap terjaga, tetap bagus dan semakin dilirik wisatawan luar negeri.













See You On My Next Post!

With love,






Welcome to my corner of the internet! I'm Amanda Desty, the writer behind this lifestyle blog where I share my passion for fashion, beauty, travel and anything else that sparks joy. Thank you for stopping by, and I hope you find something here that resonates with you! ♥︎

72 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *