Cut the Tosh, Gerakan Ubah Narasi Jadi Aksi Demi Bumi yang Sehat Lagi
Ngerasa kan kalau makin hari cuaca makin panas? Enggak cuma di Jakarta tempat tinggal aku aja, tapi sejumlah wilayah di Indonesia dilanda suhu panas. Bahkan lewat pantauan BMKG disebutkan kalau dalam sepekan ini, suhu maksimum tertinggi sampai 36,1 derajat celcius terjadi di wilayah Tangerang-Banten termasuk daerah Ciputat dan Kalimantan Utara. Tapi ada yang aneh, hujan deras pun masih tetap turun. Padahal di siang hari panasnya luar biasa tapi sore menuju malam hari bisa hujan deras banget. Cuacanya enggak menentu. Ya! Perubahan iklim itu nyata adanya, guys!
Pemicunya banyak, termasuk tingginya gas karbon yang dihasilkan dari aktivitas manusia, pembakaran bahan bakar fosil di bidang manufaktur, pemanasan, transportasi, pembakaran hutan, dan banyak lagi.
Banyak cara yang bisa dilakukan demi menjaga bumi kita. Aku percaya, aksi sekecil apapun akan bisa membantu mencegah kenaikan suhu bumi demi menjaga bumi kita ini, asal dilakukan bersama-sama, konsisten dan berkelanjutan. Kita enggak bisa bergerak sendiri guys. Pas banget ada yang mau aku ceritakan ke kalian, para pembaca blog aku. Dan ini berhubungan banget sama aksi untuk menjaga bumi kita tercinta ini. Menarik!
Jadi beberapa hari lalu aku menghadiri sebuah acara di kawasan Jakarta Pusat. Acara yang diadakan oleh Multi Bintang Indonesia ini menarik banget karena ngebahas isu lingkungan dan juga membeberkan fakta-fakta terkait isu lingkungan yang sedang terjadi. Apakah hanya itu? Oh tentu saja tidak. Beberapa aksi yang sudah dilakukan oleh Multi Bintang Nasional yang berkolaborasi dengan berbagai pihak bakalan aku beberkan di tulisan kali ini. Penasaran? Lanjut baca artikel aku ya.
Pangkas Basa-basi Soal Sustainability, Multi Bintang Indonesia Luncurkan “Cut the Tosh”
Pada tanggal 18 Mei 2022 lalu Multi Bintang Indonesia, bagian dari The HEINEKEN Company, produsen dari merek bir BINTANG yang ikonik dan Heineken® di Indonesia meluncurkan gerakan terbarunya dalam praktik keberlanjutan, bertajuk “Cut the Tosh” Acara ini menghadirkan 5 pembicara yaitu Fainta Negoro – Sustainability and Partnership Lead Multi Bintang Indonesia, Ika Noviera – Direktur Corporate Affairs Multi Bintang Indonesia, Sisyantoko – Direktur Wahana Edukasi Harapan Alam Semesta (WEHASTA), Monica Tanuhandaru – Founder Yayasan Bambu Lestari dan Swietenia Puspa Lestari – Founder dan Executive Director of Divers Clean Action (DCA).
Ika Noviera selaku Direktur Corporate Affairs Multi Bintang Indonesia menjelaskan bahwa “Cut the Tosh” mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah narasi jadi aksi. Gerakan ini bertujuan untuk menjawab stigma seputar sustainability (praktik berkelanjutan) dengan mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama mengubah narasi atau ‘perkataan’ menjadi ‘aksi nyata.”
Gerakan Cut the Tosh memiliki peran sebagai penghubung bagi berbagai pihak yang aktif dalam melaksanakan praktik keberlanjutan dan turut menyorot pentingnya kolaborasi. Gerakan ini mengingatkan diri kita bahwa wacana dan perkataan tidak memiliki makna apa-apa tanpa adanya aksi nyata. Setiap upaya keberlanjutan sebaiknya dilakukan dengan konsisten agar dapat menjadi solusi untuk menjawab permasalahan yang ada, baik untuk lingkungan maupun masyarakat.
Cut the Tosh memiliki beberapa rangkaian agenda yang meliputi:
– Tipple Talk, sebuah thought-provoking forum untuk membicarakan isu seputar lingkungan, sosial, dan responsible consumption.
– Sustainability Competition/CTT Incubators, yaitu inkubator ide-ide keren dan inovasi terkait keberlanjutan dari mahasiswa-mahasiswa Indonesia.
– CTT 3 Days Summit, di mana kami mengundang berbagai penggerak dan pendobrak yang telah berkontribusi dalam ‘meracik Indonesia yang lebih baik’ dengan cara mereka untuk belajar bersama serta berbagi best practices dalam merancang kolaborasi yang lebih berdampak.
Menciptakan Kolaborasi yang Bermakna
Multi Bintang Indonesia tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Hal ini tertuang dalam laporan “Sustainability Report 2021″, yang juga turut dirilis bersamaan dengan peluncurkan gerakan Cut the Tosh. Dengan mengusung tema “Embracing Differences, Brewing Togetherness”, laporan tersebut menjelaskan bagaimana perusahaan dan lembaga dari berbagai sektor berbeda bisa menciptakan kolaborasi yang bermakna dan menghasilkan manfaat bagi banyak orang. Juga mengesampingkan kepentingan dan ambisi masing-masing serta memandang perbedaan sebagai perspektif baru yang saling memperkaya.
Seluruh inisiatif yang tertuang dalam Sustainability Report 2021 ini bernaung di bawah tiga pilar utama, yaitu Lingkungan, Sosial, dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab. Tiga pilar tersebut menjadi fokus utama perusahaan mengingat relevansinya dengan kondisi lingkungan dan masyarakat saat ini.
Inisiatif dari Multi Bintang Indonesia seputar lingkungan terlihat dari berbagai inisiatif untuk mencapai “Path to Net Zero Impact”. Salah satu aksi nyata yaitu peranan aktif dalam mengurangi emisi karbon dioksida. Emisi karbon merupakan faktor besar penyebab perubahan iklim.
Multi Bintang Indonesia mempunyai ambisi untuk mencapai 100% penggunaan energi terbarukan dengan menerapkan tenaga surya di tahun 2025 mendatang. Berikut ini yang sudah dilakukan oleh Multi Bintang Indonesia :
1. Fasilitas Biomassa di Brewery Sampangagung
Fasilitas biomassa dibangun dengan tujuan menggantikan energi panas dari bahan bakar fosil dengan energi terbarukan untuk menjalankan boiler dengan memanfaatkan sekam padi yang dikumpulkan dari penggilingan padi lokal di daerah sekitar. Sekam padi adalah bagian dari bulir padi-padian berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan. Abu sekam padi yang dihasilkan proses pembakaran juga tidak terbuang, namun dapat digunakan kembali oleh masyarakat sekitar sebagai material konstruksi, material untuk pembuatan batu bata, dan pupuk.
Melalui fasilitas biomassa tsb, pada tahun 2019 Multi Bintang Indonesia dapat mengurangi emisi karbon sampai dengan 4.050 ton – setara dengan emisi dari 794 kendaraan yang digunakan selama satu tahun atau pengisian daya 468.565.887 telepon genggam.
2. Penggunaan Kembali Biogas di Brewery Tangerang
Sejak 2016, Multi Bintang Indonesia menggunakan gas metana yang dihasilkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai sumber energi. Dengan menggunakan biogas, berarti sudah mengurangi penggunaan Liquid Petroleum Gas (LPG) hingga 111.000 kg.
3. Spent Grains Sebagai Pakan Ternak
85% limbah yang dihasilkan dari proses peracikan bir adalah spent brewer’s grains (sisa campuran malt). Spent grains sebenarnya memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat memberikan nilai gizi yang baik untuk hewan ternak. Sebagai bentuk advokasi untuk ekonomi sirkular dan upaya Multi Bintang Indonesia untuk tidak membuang limbah ke Tempat Pembuangan Akhir. Multi Bintang Indonesia telah mengolah kembali lebih dari 17.705 ton spent grains menjadi pakan ternak.
4. Kulkas Ramah Lingkungan
Semua kulkas yang dibeli oleh Multi Bintang Indonesia merupakan kulkas ramah lingkungan yang sesuai dengan HEINEKEN’s Global Fridge Policy. Kulkas-kulkas tersebut menggunakan zat pendingin hidrokarbon dan memiliki sistem pengelolaan energi yang dapat menghemat energi hingga 65% dibandingkan model-model lain.
5. Inovasi Kemasan
Multi Bintang Indonesia terus berinovasi dan mencari metode-metode untuk mengoptimalkan material kemasan (botol, kaleng, barel, dan karton untuk kemasan sekunder). Cara yang sudah dilakukan yaitu dengan mengurangi bobot dan meningkatkan tingkat daur ulang (recycle) serta penggunaan kembali (reuse). Konsumen yang mengonsumsi bir Bintang, tidak perlu membuang botolnya tapi bisa dikembalikan untuk kemudian digunakan kembali.
Wah keren dan menarik ya aksi nyata yang sudah dilakukan oleh Multi Bintang Indonesia. Tentunya harus banget didukung oleh masyarakat dong!
Keberlanjutan lingkungan tidak hanya berbicara mengenai pelestarian alamnya saja, melainkan juga keterlibatan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu dilakukan juga pemberdayaan komunitas lokal melalui program pembinaan bank sampah, dan saat ini sudah terbentuk lebih dari 300 unit yang tersebar di Tangerang dan Mojokerto, berjalan secara mandiri dan memberikan manfaat kepada sekitar 28.000 orang.
Oiya tahukah kamu kalau air merupakan 95% dari bahan dasar pembuatan bir? Oleh karena itu, perusahaan Multi Bintang Indonesia dan juga pastinya kita semua membutuhkan air. Makanya Multi Bintang Indonesia juga sangat memperhatikan pengelolaan air.
Program pengelolaan air ini mencakup berbagai inisiatif yang dilakukan dari hulu hingga ke hilir, mulai dari penghijauan hutan, penanaman kembali lahan kritis dengan pohon bambu di sekitar daerah aliran sungai (DAS) agar bisa jadi waste trap atau penangkap sampah agar tidak mengalir di sepanjang DAS hingga ke laut.
Seperti yang diungkapkan Monica Tanuhandaru selaku Founder Yayasan Bambu Lestari bahwa pohon bambu mampu membentuk kanopi yang dapat menutupi masuknya sinar matahari. Monica menjelaskan, satu rumpun pohon bambu mampu menampung air tanah hingga 5.000 liter. Tidak aneh saat berada di bawah rimbunnya pohon bambu, akan terkesan sejuk dan menenangkan. “Pohon bambu juga kalau ditanam mampu menjaga kebersihan dan menjaga jumlah air di aliran sungai, khususnya aliran sungai di pulau Jawa yang kritis dan sudah krisis air bersih,” ujar Monica.
Selain itu, Multi Bintang Indonesia juga memiliki inisiatif River2River sebagai langkah edukasi kepada masyarakat akan pentingnya konservasi air dan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, yang diharapkan dapat memulihkan area hingga 428 ha pada tahun 2025.
Tahun ini, Multi Bintang Indonesia juga membuat sebuah roadmap untuk 2021 hingga 2023, yang bertujuan untuk mengadvokasi konsumsi alkohol yang tidak berlebihan serta melawan penggunaan alkohol yang berbahaya. Inisiatif tersebut meliputi sebuah kampanye bertajuk #IAmResponsible yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran melalui berbagai kegiatan interaktif seperti games dan kompetisi serta sosialisasi dan edukasi secara virtual.
Yuk manteman semua kita dukung gerakan-gerakan positif yang dilakukan Multi Bintang Indonesia yang berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mengatasi tantangan yang berkaitan dengan lingkungan dan bumi kita bersama. Kita juga bisa turut serta andil dengan melakukan hal-hal yang bisa kita lakukan seperti enggak buang sampah di sungai, mengurangi penggunaan plastik, mulai menanam pohon atau ikut berdonasi terkait penanaman pohon, dan masih banyak lagi. Semangat!
One Comment
創建免費帳戶
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.