Peduli Lingkungan
-
Untukmu Bumiku, Bersama Bergerak Berdaya Melakukan Aksi Sederhana dan Nyata
Tidak terasa kita sudah mau memasuki pertengahan tahun 2023. Bicara tentang pertengahan tahun, biasanya dimulai dari bulan Mei ke Juni, Pulau Jawa dan sekitarnya sudah mulai memasuki musim kemarau. Namun faktanya, masih sering terjadi hujan deras disertai angin kencang namun terkadang panas sangat terik, ini sudah menjadi fenomena sehari-hari. Rasanya-rasanya saat ini seperti sudah tidak ada lagi yang namanya musim kemarau dan musim penghujan. Seperti sama saja, cuacanya tidak menentu, bumi pun makin hari makin panas dan pengap saja. Perubahan iklim itu nyata adanya dan terus kita rasakan. Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang jadi masalah yang paling sering terjadi di Indonesia. Penyebabnya selain dari faktor alam juga dari faktor manusianya sendiri. Berdasarkan…
-
Transisi Energi Bisa Jadi Salah Satu Solusi dalam Mengikis Selimut Polusi
Teman-teman pengen enggak sih lihat langit yang selalu cerah biru menyenangkan? Ngerasain bumi yang tetap sejuk, hijau dan asri? Enggak ada banyak bencana? Pengen, pasti. Tapi perubahan iklim nyata sedang kita alami. Peningkatan suhu, pemasanan global, cuaca ekstrem: kemarau panas banget, waktu hujan sering banjir, kawasan pesisir banjir dan pulau kecil terancam tenggelam, bencana lingkungan seperti kebakaran hutan, kekeringan-gagal panen, banjir, banjir bandang, tanah longsor sampai gelombang pasang, selimut polusi di atmosfer makin menebal. Penyebabnya banyak, antara lain penggunaan kendaraan pribadi berbahan bakar fosil, listrik dari energi fosil, pembabatan dan pembakaran hutan yang disengaja tanapa bertanggung jawab, dan lain sebagainya. Di Online Gathering bareng sama Eco Blogger Squad (EBS) bulan…
-
Cara Unik NVRO dalam Pengolahan Masalah Sampah, Galang Dana Lewat Lelang NFT
Masalah sampah di Indonesia bahkan di dunia seakan tidak ada habisnya ya teman-teman. Bahkan menurut data tahun 2020 mencatat di tahun 2020 ini sebanyak 67,8 juta ton timbunan sampah berada di Indonesia. Data nasional tahun 2018 menunjukkan bahwa 62 persen sampah di negeri ini dihasilkan dari sampah domestik atau sampah dari aktivitas rumah tangga. Juga merujuk pada data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), sejauh ini hanya 1,2 persen rumah tangga yang mendaur ulang sampahnya. Beberapa hari lalu aku hadir di acara press conference bersama NVRO atau PT. Enviro Visi Nuswantoro. Apa dan siapakah itu? PT Enviro Visi Nuswantoro merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pendidikan karakter (character…